Sabtu, 07 Mei 2016

HI Jogja "Mas Jogja dan Sri tanjung"

Dengan semangat 45, subuh-subuh sudah bangun, mandi dan menyiapkan segala perlengkapan perang untuk menjelajah pulau Bali, padahal mata masih ngantuk karena biasa bangunnya siang, sekitar jam 6 di jemputin sama Mas jogja dan langsung  check out dari Hotel Indonesia (daerah Malioboro) menuju Stasiun Lempuyangan, setengah tujuh ternyata masih sepi, tapi petugas Stasiun nya sudah ada ,langsung chek in aja dan menunggu di ruang tunggu.

Saya yang untuk pertama kalinya akan naik kereta api antusias banget, tapi yah ga udik-udik juga sih, ga' sampai histeris ngeliat kereta api cuman foto-foto doang, tapi bukan foto selfie karena saya adalah orang yang ga suka selfie, ingat waktu masih kecil teriak-teriak kegirangan saat melihat Pesawat, sambil melambaikan tangan, berharap orang-orang yang ada di dalam pesawat balas melambaikan tangan, padahal kan ga' mungkin banget, yah namanya juga anak kecil yang tinggal di kampung, melihat hal seperti itu adalah sesuatu yang luar biasa, di bonceng sepeda saja sudah senang banget.

sekitar pukul 07: 15 kereta Sri Tanjung yang akan membawa saya dan  Mas jogja ke Banyuwangi akhirnya berangkat, gimana rasanya ???, ternyata biasa aja..hahahaha.

Dari Jogja (stasiun lempuyangan) ke Banyuwangi (Stasiun Banyuwangi Baru) akan memakan waktu 14 jam,takut bosan karena sebelumnya ga pernah melakukan perjalan selama itu, pasti capek,, gimana kalau ngantuk, bisa tidur ga? kalau tiba-tiba sakit gimana ?, gimana dan gimana.

Terlalu banyak pertanyaan, dan ternyata hal itu ga perlu di pertanyakan, menyenangkan itulah yang saya rasakan, melelahkan memang, karena harus duduk selama berjam-jam, berdiri meregangkan badan hanya saat kereta api berhenti di stasiun yang di lewati untuk menurunkan penumpang atau mengambil penumpang.

Sepanjang jalan tidak pernah bosan, saya benar-benar menikmati Long trip 14 Jam non stop, pemandangan sepanjang jalan bikin mata segar, apalagi saat melihat hamparan sawah dengan Background gunung, selain pemandangan juga karena beberapa faktor lain yaitu travel mate saya dia benar-benar membuat keadaan jadi sangat ceria (seperti ada pelangi-pelangi gitu), tapi plus menjengkelkan, tak ada habisnya cerita, banyolannya yang kadang garing tapi membuat tertawa, tingkahnya yang ga' tau malu, ke usilannya yang luar biasa,

Suasana dalam kereta  juga menjadi faktor pendukung, saya satu gerbong dengan penumpang-penumpang yang bisa di bilang menyenangkan, apalagi di kursi sebelah, satu keluarga dengan 2 anak (cewek dan cowok)  namanya Bea dan Natanael, mereka benar-benar lucu , gemesss pengen nyubit.

sepanjang perjalanan saya selalu berdoa apalagi saat kereta api berhenti di stasiun untuk menurunkan penumpang dan megambil penumpang saya selalu berdoa tidak ada penumpang yang naik dan duduk di depan kursi kami (dari lempuyangan ga punya tetangga, kursinya kosong), dan setiap doa itu terkabul dalam hati teriak kegirangan (masih bisa selonjor, masih bisa jadi penguasa kursi),  hingga seorang bapak-bapak yang tidak terlalu tua sekitar umur 30an naik di stasiun berikutnya dan duduk tepat di depan saya.

Bapak yang duduk tenang di depan saya itu punya cerita sendiri, Apakah Bapak itu membosankan? jawabannya Tidak !, walaupun  tidak banyak bicara tapi bapak itu menyenangkan, kadang ikut mengobrol walaupun tak banyak, dan si Bapak tidak masalah dengan ke gaduhan kami, malah terlalu sering menahan tawa melihat tingkah si Mas jogja yang selalu membodohiku dan mengusiliku (aku selalu di bodoh).

Sri Tanjung dan Mas Jogja masih begitu banyak cerita yang tidak ada habisnya dan menjadi salah satu moment indah  yang tidak akan terlupakan.






Bea, bawel banget pengen nyubit

Penguasa Kursi





Jumat, 06 Mei 2016

Hi Jogja "Vending Machine Stasiun Tugu "

Berpanas-panas ria di siang bolong dengan Mas Jogja ke Stasiun Tugu yogyakarta demi mengejar tiket ke Bali padahal kan bisa beli di agen tiket kereta api, di Indomaret atau di situs utiket.com , saya yang anak Kalimatan yang besar di Kalimantan dan menetap di Kalimantan, seumur-umur baru nginjak yang namanya stasiun kereta api, yah di maklumin aja di Kalimantan memang ga' ada alat transportasi yang bernama kereta api.

Dan teryata Mas Jogjaku yang lama di Jogja ini jarang banget yang namanya naik kereta api, katanya sih baru 1 kali itu pun waktu ke Solo dan udah lama banget uda gitu bukan dia yang beli tiketnya, jadi kita berdua kagak tau cara beli tiketnya, ha..ha..ha..ha..ha. (moment indah yang tidak akan terlupakan)

Jadi biar ga' keliatan udik banget (padahal saya memang udik banget ) pura-pura sok cool ikutan ngantri padahal lagi merhatiin mas-mas dan ibu-ibu yang lagi beli tiket via vending machine, tapi tetap aja udik, untungnya ada Mas-Mas petugas stasiun yang ngebantuin, ternyata mudah dan praktis banget ga' perlu ngantri lama.

Vending machine (E-kiosk)/ photo from kaskus.com


Berikut cara penggunaan Vending Machine pembelian tiket Kereta Api (E-kiosk):

1. Cari vending machine di stasiun , jangan main serobot utamakan ngantri (entar bisa di catuk orang),  di Vending machine calon penumpang /pembeli di minta untuk menginput rencana perjalanan yaitu tanggal, rute perjalanan (stasiun keberangkatan dan stasiun  tujuan yang dikehendaki), lalu lanjut dengan memasukkan data jumlah penumpang, yang infant ga perlu di masukin jumlahnya karena itu untuk anak, kecuali bawa anak.

2. Setelah semua data sudah terisi lanjut ke tahapan-tahapan untuk reservasi dengan memilih tombol proses, mesin secara otomatis mencari ketersediaan tiket kereta seperti rute yang kita masukkan.

3. Jika pilihan jadwal kereta api sudah keluar di layar, pastikan terlebih dahulu sesuai apa tidak dengan rute tujuan, jika sudah sesuai klik tombol booking.

4. lanjut ke tahapan reservasi, ini yang penting, Tiket KA tidak bisa pindah tangan atau di jual kembali ke orang lain sehingga data penumpang yang akan berangkat harus sama dengan calon penumpang, jadi  jangan lupa bawa kartu identitas, tahapan ini penumpang di minta menginput data calon penumpang yaitu Nama lengkap, nomor identitas (jangan sampai salah) dan nomor ponsel/HP, setelah data calon penumpang sudah terisi dengan benar, lanjut ke tombol proses.

5. Calon penumpang akan diminta untuk memilih  lokasi gerbong dan tempat duduk yang di inginkan, warna biru pada layar menunjukan tempat duduk yang di pilih, sedangkan yang warna merah adalah tempat duduk yang sudah terisi aau sudah di booking , jika sudah memilih gerbong dan tepat duduk lanjut ke tombol proses

6. Lanjut ke Proses pembayaran, proses pembayaran bisa di lakukan dengan uang tunai dan via ATM, jika menggunakan uang tunai, uang di masukkan di lobang pojok kiri atas (masukan satu persatu), bayar lah dengan uang pas dan di harap uangnya tidak lecek apalagi robek, kalau saya sih baiknya pakai ATM lebih mudah, cukup masukan ATM ke lobang pembayaran ATM dan akan meminta Pin ATM anda.

7. Setelah pembayaran selesai  akan keluar resi sebagai tanda bukti pembayaran telah berhasil, 

8. Tahap terakhir, pergilah ke mesin cetak mandiri, masukan kode booking yang tercantum di resi, lalu print, tiket pun langsung di cetak dan Selesai.

Sangat mudah dan cepat, tapi kalau  tetap males memakai vending machine beli aja di Indomaret namun harga tiket akan di tambah dengan biaya admin nya.

Hi Jogja " Jeep & Merapi"

Hari kedua di Jogja khusus buat mengeksplore Kaliurang yang terkenal dengan udaranya yang dingin, kata orang ga' lengkap jika tidak ke  lereng gunung Merapi dengan menggunakan Jeep, Saya dan Mas Jogja rencana awal cuman mau mengeskplore wisata Plawangan Turgo Kaliurang lalu balik ke Yogyakarta, Tapi rasanya memang kurang lengkap dan menyesal jika belum ngetrip ke lereng merapi menggunkan jeep.



Sebagian besar wisatawan lokal atau Mancanegara yang datang ke kaliurang memang memilih tujuan wisata utama Yaitu Wisata merapi yang biasanya di sebut Wisata lava tour gunung merapi , di daerah Kaliurang banyak menyewakan Jeep salah satunya Danang Jeep & Trail yang berada terminal Telogo putri Kaliurang.

Saat masuk ke dalam wisata telogo putri, di area parkiran sebelah kanan berjejer Jeep jeep yang akan siap untuk wisata Lava tour, ada pos kecil untuk tempat registrasi, akan ada beberapa pilihan Paket perjalanan untuk Lava tour. Short trip ,Long trip dan Sunrise trip.

Melihat sikon dan budget juga, saya dan mas Jogja mengambil paket Short Trip , Paket Lava tour ini sudah include driver dengan fasilitas masker, retribusi masuk setiap objek dan juga asuransi Jasa Raharja.

karena lava tour ini sama sekali ga' di rencanakan alias dadakan, jadi naik Jeep nya cuman berdua (bertiga sama driver), sedangkan yang lainnya ramean, serasa lagi bulan madu, Bulan madu bergoncang judulnya, ha..ha..ha, habisnya benar-benar gila, rutenya Off Road banget, jangan harap bisa duduk santai sambil ongkang-ongkang kaki, bisa aja sih tapi resiko nya bakal terjengkang ke depan atau ke samping, pinggang pun rasanya Aduhai encok-encok gimana gitu, saya dan mas jogja berkali-kali harus berdiri di atas jeep biar guncangannya ga terlalu kerasa.

Short trip ini di mulai dari terminal Tlogo Putri kaliurang lalu melintasi kali Opak menuju Mini museum sisa hartaku yaitu sebuah rumah yang menyimpan peninggalan sisa barang-barang yang terkena erupsi merapi, seperti barang rumah tangga, motor dan juga ada beberapa sisa-sisa tulang hewan yang di simpan di sana, di musium ini juga di pajang foto-foto suasana saat erupsi gunung Merapi yang terjadi di tahun 2010.


Museum mini sisa hartaku

salah satu barang yang terkena erupsi,
yaitu jam dinding, jarum jam nya tepat berhenti saat terkena erupsi










Lava Boom, batu muntahan dari erupsi gunung Merapi



Dari museum mini sisa hartaku perjalanan di lanjutkan Menuju Batu Wajah atau Batu Alien  yang berada di Dusun Jambu, batu alien ini adalah batu berukuran besar hasil dari erupsi gunung merapi yang menyerupai wajah.


Batu Alien, dari sisi tertentu memang terlihat seperti wajah



Setelah dari Batu Alien perjalan di lanjutkan menuju Bunker kali adem yang berada di Desa Kapuharjo dusun Kaliadem yaitu bangunan bawah tanah yang di fungsikan untuk bersembunyi saat erupsi gunugng merapi, dan sekarang tidak di gunakan lagi.





suasana di dalam bunker



Mas Jogja nya lagi nyantai


Dan perjalanan pun berakhir di kali adem, setengah jam menikmati pemandangan kita pun harus kembali ke terminal Tlogo putri melewati kali kuning, di kali kuning nyempatin merasakan wisata air, ngelewati sungai  yang berbatu dengan jeep, benar-bnar menguji nyali banget, ga sadar sampai teriak ke girangan, nyesel ga ada fotonya.

foto comot dari http://lavatourmerapi.blogspot.co.id

Perjalanan 2 jam yang memacu adrenalin dan membuat pinggang encok-encok enak, benar-benar trip yang sangat-sangat menyenangkan, bakal nyesal kalau liburan ke kaliurang tapi ga nyoba wisata satu ini, walaupun uda nyoba tapi belum puas masih pengen nyoba yang long trip dan sunrise trip.

Bersama pak driver, merangkap Guide, orangnya Humble and homuris banget.
sepanjang jalan selalu tertawa dengan banyolan bapak ini. 

Senin, 02 Mei 2016

Hi Jogja " Taman Wisata Plawangan Turgo Kaliurang"

Setelah 3 tahun di rencanain akhirnya kesampaian juga ngebolang  ke Yogyakarta (Bingung sendiri kenapa selama itu baru kesampaian) entah terdampar dimana selama itu. yah kata orang semua sudah di atur, kaya jodoh gitu, walaupun di kejar kemanapun kalau bukan jodoh yah ga jodoh , seperti itu lah yang terjadi di 2014 sudah pernah beli tiket ke Jogja tapi karena ada sesuatu akhirnya di cancel, tiketnya hangus gitu aja ga bisa di refund , begitu juga bulan Desember ' 15 harusnya ke Jogja tapi ga jadi juga.

Dan ternyata baru di kasih kesempatannya April 2016, bertepatan sehari setelah kontrak kerja saya selesai, perginya pas kere ha..ha..ha, tapi fikiran plong liburannya ga di ganggu sama kerjaan.

Dari Balikpapan ambil penerbangan pagi 09:20 Wita, sengaja ngambil pagi biar yang jemput "Mas Jogja"  ga punya alasan untuk ga' bangun pagi, sekitar jam 10 : 15 Wit  sampai di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, dan langsung cuss ke kosannya Mas Jogja di daerah Sono Sewu, sebelumnya mampir nyari makan dulu dan yah sedikit terkejut makanannya murah banget (sebenarnya uda tau sih, tapi tetap terkejut) Nasi+Sayur+ Hati ayam + ayam  cuman  Rp. 12.000 di Balikpapan ga bakal dapat seharga itu.

karena saya punya guide orang jogja sebut saja "Mas Jogja" jadi liburan di Jogja sama sekali ga bikin itenerary nya, semua saya serahkan ke mas Jogja (sebenarnya lupa buat) , karena kosannya adalah kosan khusus buat cowok jadi intinya saya tidak boleh menginap, wisata pertama yang mau di Explore adalah daerah Kaliurang, jadi menginap nya di daerah Kaliurang, di Kaliurang banyak penginapan murah salah satunya adalah Pondok wisata Sido lestari cukup bayar 35 ribu semalam, kamarnya cukup besar  dan bersih bisalah buat 10 orang, 3 di tempat tidur yang lainnya bolehlah  melipir di lantai, kamar mandi dalam, ga perlu AC atau kipas angin karena yang namanya Kaliurang itu tempatnya memang dingin, air kamar mandi ga' laku dinginnya seperti air dari kulkas. dan point yang saya suka, pemiliknya begitu ramah. sepasang suami istri paruh baya yang tidak sempat tau siapa namanya.





Suasananya nyaman banget

Jam 9 pagi check out dari penginapan dan langsung menuju Taman Wisata Plawangan Turgo yang masuk ke dalam kawasan Taman Nasional gunung Merapi, Taman Wisata ini berada di Desa Hergobinangun, Pakem, Kaliurang, Sleman. bila melakukan perjalanan dari kota Yogyakarta taman ini berada di jalan Kaliurang, lurus hingga ujung jalan, menurut saya tidak terlalu sulit untuk menemukan Taman Wisata ini (Karena ada Mas jogja :-) )

Di tempat wisata ini ada beberapa destinasi yang bisa di kunjungi, ada air terjun Tlogo Muncar, bukit Pronojiwo, Goa Jepang, Bukit Plawangan, Asri, Sejuk, pepohonan dan Moyet, yah di sini banyak monyet yag berkeliaran, kelihatannya Jinak tapi tetap harus hati-hati jangan mengganggu kalau ga mau di ganggu.

Saya dan Mas Jogja memilih untuk mengeskplore Air terjun Tlogo Muncar dan Bukit Pronojiwo, air Terjun Tlogo Muncar jaraknya tidak terlalu jauh dari pintu masuk, sebuah Air terjun dengan ketinggian kurang lebih 30 meter dengan debit air yang kecil (musim kemarau), dari Air mancur lanjut ke Bukit Pronojiwo , jarak dari pintu masuk ke bukit Pronojiwo sekitar 800 meter, udara yang seger benar-benar bikin semangat hanya saja rutenya terus-terusan nanjak, membuat saya beberapa kali berhenti untuk mengatur nafas, faktor umur dan sama sekali tidak pernah olahraga, terakhir mendaki gunung waktu masih kuliah (5 tahun yang lalu), cita-cita pengen ke Semeru sama Rinjani, 800 meter udah K.O (Payah)

Waktu yang harus di temput dari bawah hingga ke Bukit Pronojiwo sekitar 25 menit, di bukit ini terdapat Gardu pandang dua tingkat ketinggian kurang lebih 20 meter, dari gardu pandang pengunjung dapat menikmati penorama gunung merapi , sayang sekali waktu itu gunung merapinya tertutup awan.

Istrahat sebentar sambil menikmati pemandangan, angin sepoi-sepoi, kicauan burung rasanya itu damai banget, pengen nya lama-lama hanya saja rasa haus dan Mas Jogja udah pengen turun, sampah-sampah yang menumpuk di dekat Gardu pandang membuat membuat saya sedikit kecewa.


View dari parkiran



Pintu masuk Taman wisata Plawangan Turgo


Peta Taman wisata Plawangan Turgo, di samping pintu masuk

Air terjun Tlogo Muncar

Monyet-monyet liar di taman wisata



View Gunng Merapi




Ini Mas Jogja,
 yg sudah beberapa kali mendaki gunung ternyata takut dengan ketinggian

Rabu, 20 April 2016

2 Hari di kota Daeng

" 2 hari doang di Makassar, kalau aku itu cuman numpang makan sama b*ker doang " gitu kata temanku, saat baru aku baru pulang dari kota Daeng, sebenarnya sih 4 hari, yang 2 hari pertama ngabisin waktunya di Tana Toraja, sisa 2 harinya di Makassar.

Buat saya yang pernah tinggal lama di Makassar maunya sih  4 hari itu khusus ngeksplore Tana Toraja, hanya saja saya ga' pergi sendiri , nge tripnya dengan teman satu kantor yang memang belum pernah ke Makassar, dan saya ga boleh egois.

Sedikit sedih dan kecewa, 2 hari itu teryata jauh dari  yang sudah saya rencanakan, pertama saya mengaharapkan adik saya dan temannya untuk menjadi ojek  pribadi selama 2 hari, biar lebih enak kemana-mana nya, sudah deal dari pagi kalau kita akan berangkat dengan mobil temannya, tapi di tunggu berjam-jam teryata orangnya ga' nyampe-nyampe bahkan susah di hubungi (jujur bikin Bete banget), dan entah kenapa saat itu susah banget nyari rental motor atau mobil.

yang seharusnya berangkat dari pagi jadi ngaret sampai jam 2 siang, otomatis hanya 1 objek wisata yang kita datangi yaitu Air terjun bantimurung yang berada di kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. padahal tadinya ada 3 objek wisata yang masuk di dalam list, yang dua objek wisata ( Ramang-Ramang & leang-leang ) kita skip aja karena waktunya kurang.

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung terletak di daerah Kab. Maros dan Kab. Pangkajenne, Taman nasional ini mempunyai keunikan yaitu  karst, goa-goa dengan stalaknit dan stalakmit yang indah, tapi yang paling terkenal adalah kupu-kupu hingga dijuluki sebagai The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu). Taman Nasional ini merupakan salah satu tempat tujuan wisata yang menyuguhkan wisata alam berupa lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis, air terjun, dan gua yang merupakan habitat beragam spesies.

Ikon kupu-kupu di depan pintu masuk Bantimurung, sayang  banget sudah rusak.


















Selasa, 19 April 2016

Toraja Trip


Ga' pernah ada planing atau kefikiran mau ngetrip ke Toraja, selalu pengennya ke pulau jawa khususnya Jogja, tapi sudah di planing berkali-kali, berhari-hari bikin itinerary nya, eeeehhhh.... malah ga' jadi selalu gagal, bahkan sudah pernah beli tiket tapi karna ada sesuatu ga' jadi berangkat (hangus dah itu tiket).

Nah kata orang yang dadakan itu malah yang biasanya jadi, dan memang bener, itu lah yang terjadi trip 4 hari di Sulsel, planing awal kita mau ngetrip dari Balikpapan ke Tanjung dan Banjarmasin, hampir semingguan direncanain (akomodasinya) dan itu sudah benar-benar yakin banget bakal jadi, bahkan sudah ngebanyangin naik perahu di pasar apung Banjarmasin, tapi detik-detik terakhir rencana malah berubah, ini semua gara-gara godaan luar biasa dari tiket murah ke Makassar.

Setelah di obrolin dengan perasaan mantap, godaan ke Toraja lebih bikin mabuk kepayang, awalnya mau berangkat bertiga, tapi akhirnya hanya berdua. tiket dibeli hari itu juga dan besok sore pun berangkat, tanpa ada persiapan dan embel-embel yang berlebihan, hanya tas carier dengan alat perang selama 4 hari


Penampakan kota Makassar dari atas Pesawat


Sekitar jam 7 malam tiba di Makassar, Yeiiiiiiii....akhirnya nginjak makassar lagi, ini bukan pertama kalinya buat saya ke kota Daeng, bisa dibilang sih malah pulang kampung, kedua orang tua asli orang sulawesi tapi tinggal di Kalimantan, saya juga pernah kuliah 4 tahun di Makassar tapi mirisnya ga' pernah ke Toraja, padahal rata-rata teman kampus adalah orang Toraja dan sahabat baik saya yang sudah melebihi saudara sendiri  pun orang Toraja.

Sebelum berangkat memang sudah nanya ancer-ancernya sama sahabat saya, walaupun udah lama ga' balik ke Makassar setidaknya ga' Buta jalan, dari Bandara kita berdua keluar menggunakan ojek sampai di depan jalan raya, sebenarnya bisa pakai bis bandara tapi nunggu nya pasti lama, taksi pun banyak hanya saja tetap pilih yang lebih murah dan lebih cepat.

Lalu ambil Angkot menuju kosan sahabat saya di pintu 0 (nol) Unhas, di Makassar angkot di sebut Pete-Pete, lama ga' balik ternyata ga' banyak perubahan, walaupun banyak pembangunan tapi ga' bikin buta jalan lah.

teryata sedikit salah info perkiraan awal bus yang akan ke Toraja akan jemput kita di depan pintu nol dan harus nunggu di terminal Daya, jadi kita bertiga , saya, miss Jilly, dan noni sahabat saya naik angkot lagi ke Terminal Daya.

Dari Makassar ke Toraja di tempuh kurang lebih 8 jam dengan melewati beberapa kota dan kata orang-orang yang saya pernah dengar jalanan ke Toraja itu berliku-liku dan banyak yang dekat jurang tapi itu bukan momok paling menakutkan buatku, mabuk perjalanan lah momok yang paling menakutkan, sampai sedia plastik dan obat antimo, tapi musibah itu sama sekali tidak terjadi.

Penampakan bis Alam indah yang ngebawa kita ke Toraja  

Berangkat dari Makassar jam setengah 10 malam dan sekitar jam 6 pagi sampai di Rante pao Toraja, langsung cari penginapan, di karenakan long weekend jadi hampir semua penginapan penuh, ada yang ga' penuh namun harganya terbilang lumayan untuk kantong backpacker kaya kita, setelah berkeliling, nemulah penginapan Pelangi, yang terbilang murah buat kita bertiga, murah jadi jangan berharap fasilitasnya memuaskan, hanya ada 1 tempat tidur dan meja kecil, tapi buat kita mah ga' masalah 1 tempat tidur ramean yah jadi, tidur dilantai pun ga masalah (sudah terbiasa).

jangan liat kecilnya, ini cukup bertiga.
Istrahat sejenak sambil nyusun rencana untuk memulai ngebolang di Toraja, setelah mengisi amunisi kita bertiga cari rental motor, untuk rental motor di Toraja ga susah nyarinya hampir semua wisma dan hotel menyediakan rental motor, persyaratan nya pun cukup mudah hanya tinggalin KTP aja, pembayaran nya pun setelah di pakai.

Tanpa buang waktu kita bertiga berangkat ketempat yang sudah direncanakan, semangat banget rasanya apalagi sudah lama ga ngebolang. 

Berikut Objek wisata yang kami datangi di Toraja (2 hari) .
  • Kete' Kesu , perkampungan adat dengan rumah Tongkonan yang di kelilingin lumbung padi dan kuburan keluarga dibelakang perkampungan,  sayang banget waktu kesini beberapa tongkonan sedang di renovasi
penampakan di jalan masuk ke kete' kesu

Rumah tongkonan dan lumbung padi

Jalan berundak menuju pemakaman

Erong (peti berbentuk binatang) yang berisi tulang belulang

  • Londa,  ini adalah kompleks makam di tebing batu,  untuk mencapai tempat ini tidaklah terlalu sulit lokasinya kurang lebih 7 kilo dari kota Rante pao dan mudah di capai dengan kendaraan pribadi (mobil atau pun motor), dari parkiran kita harus berjalan menuruni beberapa anak tangga, tebing tinggi dengan peti-peti jenazah di antara celah-celah tebing menyambut kami bertiga, komplek pemakaman londa bukan hanya di tebing tapi juga di dalam Goa, jadi sebaiknya menyewa lampu petromaks untuk penerang bisa dibawa sediri atau menyewa guide (orang lokal), saat memasuki goa kita disambut dengan tulang-tulang yang berserakan (cukup ngeri bagi saya), dan ada beberapa peti jenazah yang ditempatkan disana, kita harus menyusuri goa makam yang konturnya dipenuhi stalagmit dan stalagtit, dibeberapa bagian gua ada yang ketinggiannya ga' sampai 1 meter jadi yah kita mesti membungkuk dan merangkak, sekitar 15 menit kami berada di dalam gua dan saat keluar membuat perasaan begitu lega (tidak terbiasa dengan pemandangan tulang tulang dan suasana mistis)
Tau-tau yang di buat semirip-miripnya dengan jenazah yang di makam kan di Londa

Peti mayat dan Erong-erong yang di tempatkan di tebing




  • Tilanga',  Objek wisata Tilangnga' adalah  sebuah kolam alami yang terbentuk pada batu batuan cadas yang di kelilingin pepohonan rimbun, kolam ini terdapat di desa sarira atau 15 kilo meter dari kota Rante pao, bisa di akses mobil dan motor, di kolam ini air nya begitu dingin dan suasananya begitu sejuk, disini tidak ada penyewaan pakaian renang jadi harus bawa pakaian renang sendiri, nyesal banget kalau ga' berenang, dan yang unik di kolam ini ada ikan belut putih (masapi) yang ukurannya lumayan besar terkadang bebas berenang di kolam atau bersembunyi dibawah batu.










  • Lemo, merupakan kawasan pemakaman di dinding tebing tinggi, hampir sama dengan pemakaman di Londa yang juga di peruntukkan bagi bangsawan suku Toraja. tapi bedanya jika Londa di gantung di dinding tebing dan di dalam goa, di Lemo ini peti-peti jenazah dimasukkan ke dalam lubang-lubang yang telah di pahat di dinding tebing.


  • Buntu Sikki, objek wisata Buntu sikki adalah Patung salib di atas bukit, tepatnya berada di kota Rante pao tidak jauh dari lapangan Bakti, waktu yang tepat untuk naik ke sini adalah sekitar jam 6 pagi, hawanya sejuk banget, untuk sampai diatas harus berjuang melewati ratusan tangga, sempat ngitung  tangganya dari bawah tapi saat diajak ngobrol langsung lupa hitungan ke berapa, namun yang jelas saya ngos-gosan (faktor umur), sampai di atas masih tertutup kabut jadi ga' bisa liat apa-apa, tapi semakin matahari naik terpampang pemadangan yang menyejukkan mata.
Patung Salib di Buntu sikki, sayang banget udah banyak coret-coretan di dinding,
Vandalisme memang tidak akan penah hilang.



  • Rante karassik, objek wisata ini tidak jauh dari kota Rante pao, untuk akses ke sini pun sangat mudah, lihat saja plang nama yang terpampang di pinggir jalan, Rante karassik adalah situs purbakala batu menhir/megalitik jumlahnya ada puluhan, tinggi dan besarnya pun bervariasi.

  • Kambira Baby Grave, Objek wisata kambira berada diantara Rante pao dan Makale, sama seperti Londa dan Lemo, kambira juga merupakan kuburan, namun kuburan di Kambira ini berbeda, di Kambira menggunakan media pohon untuk menaruh mayat, pohon yang digunakan yaitu pohon Taraa', lubang-lubang dipahat di dinding pohon untuk menaruh mayat dan penutupnya adalah semacam ijuk, pemakaman ini hanya khusus untuk bayi yang belum tumbuh gigi susu.
  • Tampang Allo', objek wisata ini merupakan kuburan yang berada di dalam gua alam, objek wisata ini berada di kecamatan sangalla', didalam goa terdapat puluhan erong (peti mayat berbentuk binatang), Tau-tau (patung) juga tengkorak dan tulang-belulang, dan yang istimewa adalah guide yang menemani kami, mereka masih anak-anak.




  • Suaya, objek wisata Suaya adalah Kuburan khusus untuk bangsawan Sangalla, hampir sama dengan kuburan di Lemo', jenazah di tempatkan di dalam tebing yang sudah di pahat, tebing tinggi dengan lubang-lubang yang di isi peti mayat dan juga Tau-tau.


  • Makula, Objek wisata Makula adalah pemandian air panas yang ada di daerah sangalla', kami ke objek wisata ini cukup penuh cerita, hari pertama kehujanan dan terpaksa berteduh di pondok-pondok yang ada dipinggir jalan, menunggu hujan reda teryata ga' reda-reda juga, karena hari mulai beranjak sore jadi kita bertiga mutusin untuk pulang ke Rante pao, pulang deh hujan-hujan basah kuyup karena tempat kami rental motor ternyata lupa nyediain jas hujan (judulnya: dinginnya kaya di freezer), hari ke dua setelah dari Suaya kami berencana ke Makula lagi (penasaran), teryata uda jauh-jauh kita salah jalan, ini gara-gara dikerjain sama anak-anak muda di sana, ditunjukin jalan yang berlawanan arah, akhirnya mutar lagi, dan ga mau salah jalan lagi jadinya sering nanya deh ke peduduk yang kita temui, dan teryata tidak seperti yang saya fikirkan, yang ada di fikiran adalah sebuah pemandian sepeti di Tilangnga' tapi kenyataanya hanyalah sebuah kolam renang yang tidak cukup besar, dan saat itu adalah long weekend jadi banyak wisatawan yang berkunjung.

  • Buntu Burakke', objek wisata Burakke adalah merupakan wisata religi atau wisata rohani untuk warga Toraja yang mayoritas penduduknya beragama kristen, di puncak Buntu Burake terdapat Patung Yessus raksasa yang tingginya kurang lebih 40 meter hampir mirip dengan patung Yesus yang berada di Rio De Jeneiro,Brazil.  untuk ke objek wisata ini kita harus ke Buntu Burake yang letaknya berada di belakang kota Makale, aksesnya bisa dengan kendaraan pribadi (mobil atau pun motor), buat saya untuk mencapai puncak cukup menguras tenaga padahal menggunakan motor, yah itu karena jalanannya masih menanjak dan masih batu-batu harus waspada apalagi saat turun, sampai-sampai penumpang saya harus pindah ke motor teman saya (motor remnya kurang gigit dan ga kuat nanjak), kami bertiga ga' lama berada di puncak buntu Burake saat itu cuacanya sangat panas, tapi tidak menurungkan niat para pengunjung berjepret ria, tapi kenyataannya pulang kehujanan lagi.
Patung Yesus nampak dari kejauhan


Pemandangan Toraja dari puncak Burake
  • Kota Makale, sehabis dari puncak Buntu Burake kami mampir ke kota Makale dan mengabadikan moment didepan kolam Makale, katanya teman saya "ga' bisa dibilang dari toraja kalau ga ke kolam Makale"
Kolam Makale (nih momoy sudah pernah ke Toraja)
Dari kolam Makale' bisa ngelihat patung Yesus yang ada di puncak Buntu burake
Setelah dari kolam Makale kita bertiga rencana langsung balik ke Rante pao mau prepare balik ke makassar , tapi di tengah perjalanan planingnya berubah, Miss Jilli travelmate saya pengen balik ke Tilangnga' karna hari pertama kita kesana ga' sempat nyemplung, ga' bawa baju ganti, saya sih ga begitu antusias mau nyemplung disana soalnya sama sekali ga bisa berenang.

Akhirnya balik ke Tilangnga dan saat itu cuacanya rada-rada gerimis tapi masih banyak anak-anak lokal disana yang masih asyik berenang, tadinya ga mau ikut nyemplung namun rasa penasaran mendera mengalahkan ketakutan diri yang sama sekali ga' bisa berenang. dan akhirnya ikut nyemplung juga, airnya dingin banget, menggigil tapi lama kelamaan malah ga', dan saya ga jadi takut soalnya pakai ban yang ada di kolam, malah ngeberaniin diri berenang jauh-jauh, tapi yah gitu teriak-teriak terus manggil-manggil Miss jilly di saat sudah ngepak-ngepakin tangan sama kaki tapi ga maju-maju malah diam di tempat, kan serem gitu takut tenggelam, mengingatnya membuat tertawa, ga nyangka pernah kaya gitu.

Puas berenang, langsung cabut ke Rante pao, dengan pakaian basah-basah kita bertiga nyari oleh-oleh di pusat oleh-oleh Rante pao, yang di beli kue Tori, jipang, kopi Toraja (ini jangan sampai lupa)  dan juga beli lombok katokkon (paprika Mini) yang pedesnya mantap banget, bibirku yang udah jontor makin jontor.

Lombok Katokkon


Jam 9 malam kami meninggalkan kota Rante Pao, rasanya benar-benar ga mau pulang apalagi masih begitu banyak tempat wisata di Toraja yang belum kita singgahi, apalah daya liburnya dibatasi, tapi semangat untuk kembali ke Toraja ga pernah hilang, saya bakal kembali lagi untuk mengeksplore semua tempat wisata di Toraja.
kami dengan tas carier yang jadi berat karna oleh-oleh


ini bukan saya atau pun travelmate saya, ini foto asli gadis Toraja,
2 hari kan liatnya kuburan, tengkorak,tulang belulang juga tau-tau dan patung
ini foto bisa di bilang Bonus lah, selain tempat wisata,
Toraja juga terkenal dengan gadis-gadis toraja yang cantik-cantik.


Trip Singkat Lawang sewu & Candi Gedong Songo, Semarang.

" aku pengen ke semarang Mas " ujarku "Ayoo cuss ", dia selalu menjawab dengan seenaknya dia "serius" uj...